By: M. Agus Syafii
Hari ini saya membuka email, hati saya terasa tersentak. Air mata mengalir tak kuasa untuk ditahan. Setiap baris kalimatnya saya baca. Kata-katanya menghunjam dihati bahkan mengoyak kelubuk yang paling dalam. Beliau menuturkan sebagai berikut. 'Mas Agus, putra saya meninggal dunia di usianya 2 tahun. tepat satu hari sebelum hari kelahirannya. Hari Ahad ketika saya libur, seharian kami bermain. Saya, istri dan anak bercanda seolah tiada mengerti apa yang akan terjadi. Badannya panas tiba-tiba, siang itu juga saya membawanya ke dokter. Tidak ada perkembangannya. Malamnya kembali saya membawanya ke Rumah Sakit dan anak saya yang sekecil itu harus diinfusnya dan mendapatkan oksigen. Sampai anak saya koma dan akhirnya tiada. Air mata saya tertumpah. Isak tangis tak bisa saya tahan. Saya memeluknya dan mencium wajahnya. Saya katakan pada, 'Sayang, ayah selalu mencintaimu. Kembalilah padaNya. Ayah ikhlaskan kamu..sayang.'
Dikalimat beliau selanjutnya ada kata-kata yang begitu indah namun terasa sebuah kepedihan dihati yang teramat dalam dan sebuah renungan bagi kita sebagai orang yang beriman, 'Saya yakin Mas Agus Syafii. musibah dengan meninggalnya anak saya ini adalah ladang peningkatan iman dan taqwa saya dan istri saya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Saya selalu ingat hadist Nabi Muhammad yang sering Mas Agus kutip. 'Sungguh menakjubkan orang yang beriman karena segala urusannya adalah baik bagi dirinya. Dalam hal ini tidak akan terdapat melainkan orang yang mukmin. Apabila ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur karena hal itu baik untuknya. Dan apabila tertimpa musibah, ia bersabar karena hal itu baik juga untuknya. (HR. Muslim).
Sungguh hebat beliau seorang ayah yang juga sebagai seorang mukmin mampu melewati semua penderitaan dan kepedihan dihatinya, disetiap tetesan air matanya adalah ladang peningkatan iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Itulah Air mata seorang ayah. Subhanallah.
Wassalam,
M. Agus Syafii
No comments:
Post a Comment